Saturday, March 26, 2011

Callan







BOO YEAH!

So, how's life?
Gila gue lagi falling for an Aussie. Yeah great I know, an AUSSIE. Why are they always...

great?

Maksud gue, dulu Declan. Tapi bedanya sekarang gue suka sama artis. Dan Declan bukan artis.

Alhamdulillah.

Sayang ya gue lost contact sama Declan.

Ah udah bacotnya ya soal Declan. Move to Callan. AWW AWW SAMA-SAMA BELAKANGNYA LAN <3

Err, I started to fall for him pas liat trailernya Flipped. Gila, bikin gigit bibir banget.

Sampai sekarang.

IDK, but he's legit. Pretty legit in acting, and legit face, too. Perfect dah tuh.

Soo for those who havent known Callan yet, gue kasih pics nya deh. Di atas, liat kan?

Ada tambahan.

Yang ini gorgeous nya triple check.

http://www.imdb.com/media/rm4247894528/nm2786608

Saturday, January 15, 2011

Letters to Juliet




Haihai.

Sepertinya saya sudah janji akan memberikan review Letters to Juliet.

Ini film bagus banget, gue sampe nonton berkali-kali. Tapi sekarang gue males, gak ada gairah (?) hidup lagi buat nyeritain.

Masa tadi gue baru baca kalau Christopher Egan, yang jadi Charlie tuh ternyata Aussie! Heleh padahal gue udah jatuh cintrong (?)SAMA ACCENT Britnya huhuhu. Nyebelin.

Tapi gapapa deh.

Jadi ceritanya, Sophie (Amanda Seyfried)yang berprofesi sebagai fact checker tapi ingin jadi penulis mau pre-honeymoon sama fiance nya yang Italian di Verona, yang romantis bgtbgt :* TAPII di sana fiance nya malah sibuk banget. Akhirnya Sophie pergi ke Juliet's house, sebuah tempat rekreasi di mana kamu bisa curhat lewat surat yang nanti akan dibalas oleh Juliet's secretaries. Sophie menemukan sebuah surat yang sudah 50 tahun lamanya. Dia balas surat itu, seminggu kemudian datang si cucu pemilik surat itu! Dialah Charlie (Chris Egan) yang datang sama neneknya aka si pemilik surat. Mereka akhirnya mencari first love neneknya si Charlie. Aww akhirnya bisa kalian tebak dong Amanda akhirnya sama siapa, fiancenya atau Charlie :p

Love

Aiyie.

Gue mau share beberapa hal yang emang udah gue pikirin di sela-sela jam pelajaran (Y) untuk gue tulis di blog ini.

Pertama, (and will always be): Love.

Love? Iya, love.
Gue heran. Apakah hal ini penting sekali?

Ya? Tidak?

itu terserah kamu.

Kalo gue ngomongnya "cinta," norak gak ya? bahah. Cinta tuh... yah kan gue jadi lupa hal-hal yang ingin gue tulis.

Pokoknya, cinta itu seperti sesuatu yang enggak bisa kita tolak. Selalu ada di kehidupan. Gue sendiri sih, jujur aja, enggak bisa dibilang sucker for love juga, tapi juga enggak bisa dibilang SELALU menghindarinya.

Gue suka kok sama orang, pernah tepatnya, yah, kayak orang-orang normal lah. Tapi gue lebih milih untuk enggak jatuh cinta.

Gue suka sama orang, gue selalu bilang gue udah gak suka, dan gue ngerasain gejala2 yang emang selalu gue inginin untuk ngebuktiin bahwa gue udah gasuka. Seperti...

sudah enggak awkward kalau ngobrol.

Ah, ya!
udah ingat mau ngomong apa. Tapi terlanjur nulis ini, jadi lanjut aja kay. Jadi, gue selalu mikir kalau gue gak suka lagi sama dia.

Tapi ternyata enggak.

I always try to hide... but I couldn't. That feeling,-love, is chasing me.

Akhirnya, gue memutuskan kalau gue enggak cinta sama dia.

Lebih enak kita describe perasaan itu sebagai sesuatu yang bukan 'cinta'. Kalau cinta, sudah banget-banget. Dan gue gak bisa dibilang seperti itu. Kagum juga enggak. Gue suka sama personality nya dia, bukan kepintarannya ataupun his look. Enggak.

Gue suka ngeliat dia yang punya muka snob itu nge-lift dagu nya.

Gue suka caranya dia ngobrol sama gue.

Gue suka pengetahuan dia yang luasnya banget banget.

Dan gue suka...

cara gue comfort sama dia. Simpel, kan?

It's kinda affection. I believe I won't ever get hurt when he's with a girl, cause I love his inner things just like personality, not his outside <3>

Gue bakalan terus bisa ngobrol sama dia meskipun dia seandainya udah punya pacar, kan?

karena perasaan itu bukan cinta.

Monday, January 10, 2011

Thousand Tears

Hola, pals!

Gue lagi mau share tentang... nangis.

Akhir-akhir ini, gue kalau baca novel atau nonton film nangis mulu. Padahal, biasanya juga hati gue kayak batu (?)

Semuanya berawal dari saat gue membaca sebuah novel berjudul Ai. Waktu itu gue sama sekali gak tau mau beli buku apa, dan akhirnya mata gue terpaku sama sebuah buku yang covernya legit banget. Menggiurkan deh pokoknya.

Warna covernya biru langit yang gue suka banget, dan ada gambar timbul boneka Jepang. Cihuy, pas banget buat gue yang suka sama novel yang digambarkan dengan ke-khas-an suatu tempat.

Di buku itu, ada pas bagian salah satu tokohnya meninggal. Saat itu, gue udah gak bisa nahan lagi. Banjirlah air mata (?) gue.

Sejak saat itu, gue gak ragu-ragu lagi buat nangis saat baca novel, di mana aja. Di kamar, kelas, maupun di angkot. Tapi kalau di public transportation gitu sih gue juga tahu batas kali hehe.

Dan, kalian pernah dengar film "Letters to Juliet?" gue bakalan kasih review film favorite gue itu.

Yo, check this cover of Ai:

Perfect Opening


Konnichiwa!

Pals, here's my first post.

Not mean anything with the title, I just love to say perfect.

I'm not perfect, but I love seeing the perfects.

Perfect thing... perfect creature... perfect people... everything. everyone.

And here, in this "Hey Life, Aishiteru!" blog, I'd like to tell you my life.

"A simple, untangled, joyful life" That's all we always wanted, right? But no. No that sucha again-perfect life.

Unless, you love your life just the way I do.